Teknologi jaringan saat ini telah berkembang dengan pesat. Berbagai
macam teknologi telah dikembangkan untuk membantu manusia dalam
berkomunikasi. Kalau pada era tahun 80-an teknologi jaringan komputer
hanya mengandalkan teknologi jaringan berbasis kabel, saat ini teknologi
tersebut mulai banyak di tinggalkan karena beberapa keterbatasannya,
seperti besarnya biaya yang harus di keluarkan oleh organisasi jika
menggunakan teknologi ini (wired network), selain itu teknologi ini juga
tidak flexibel karena sangat tergantung pada kabel. Saat ini kalau
kita perhatikan mulai banyak perusahaan yang mulai menerapkan teknologi
tanpa kabel (wireless) atau yang biasa di sebut dengan Wireless Fidelity
(WiFi). Hal ini dapat kita lihat banyaknya perusahaan yang menawarkan
Hotspot Area (area yang terdapat jaringan internet berbasis WiFi) yang
dapat di akses oleh semua orang baik itu secara gratis maupun dengan
cara registrasi ke penyedia layanan tersebut.
Melihat trend maraknya perusahaan yang menawarkan HotSpot Area di
area publik seperti tempat perbelanjaan (mall), perpustakaan, restoran,
kaffe, dan bahkan hampir semua lembaga pendidikan seperti perguruan
tinggi sudah menyediakan HotSpot are untuk mahasiswa mereka sebagai
bagian dari fasilitas penunjang program belajar mengajar mereka.
Sehingga perlu kiranya kita mengetahui tentang teknologi ini (WiFi),
cara kerjanya, jenis-jenisnya, serta bagaimana sisi keamanan
jaringan ini yang merupakan isu yang sangat perlu untuk diperhatikan
ketika kita ingin beralih menggunakan teknologi ini.
Jenis Konfigurasi Wireless LAN (WLAN)
Secara umum terdapat 2 jenis konfigurasi untuk jaringan berbasis WLAN, yaitu:
- Berbasis Ad-hoc,
Pada jaringan ini, komunikasi antara satu perangkat komputer satu
dengan yang lain dilakukan secara spontan/ langsung tanpa melalui
konfigurasi tertentu selama sinyal dari Access Point dapat di terima
dengan baik oleh perangkat-perangkat komputer di dalam jaringan ini.
- Berbasis Infrastruktur.
Pada jaringan ini, satu atau lebih Access Point (APs) menghubungkan
jaringan WLAN melalui jaringan berbasis kabel. Jadi pada jenis jaringan
ini, untuk melayani perangkat komputer di dalam jaringannya, maka Access
Point memerlukan koneksi ke jaringan berbasis kabel terlebih dahulu.
Karena banyaknya jenis-jenis jaringan WLAN yang ada di pasaran, maka
standar IEEE 802.11 menetapkan antarmuka (interface) antara klien WLAN
(wireless client) dengan jaringan Access Point-nya (network APs). Untuk
membedakan perbedaan antara jaringan WLAN satu dengan jaringan WLAN
lainnya, maka 802.11 menggunakan Service Set Identifier (SSID). Dengan
penanda ini maka dapat di bedakan antara jaringan WLAN satu dengan
lanilla sebab jaringan WLAN satu dengan yang lain pasti memiliki nomor
penanda SSID yang berbeda pula. Access Point (AP) menggunakan SSID untuk
menentukan lalu lintas paket data mana yang di peruntukkan untuk Access
Point tersebut.
Standar 802.11 juga menentukan frekuensi yang dapat digunakan oleh
jaringan WLAN. Misalnya untuk industrial, scientific, dan medical (ISM)
beroperasi pada frekuensi radio 2,4GHz. 802.11 juga menentukan tiga
jenis transmisi pada lapisan fisik untuk model Open System
Interconnection (OSI), yaitu: direct-sequence spread spectrum (DSSS),
frequency-hopping spread spectrum (FHSS), dan infrared.
Selain pembagian frekuensi diatas, standar 802.11 juga membagi jenis
frame-nya menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu: control, data, dan
management.
Standar 802.11 membolehkan device (perangkat) yang mengikuti standar 802.11 untuk berkomunikasi satu sama lain pada kecepatan 1 Mbps dan 2 Mbps dalam jangkauan kira-kira 100 meter. Jenis lain dari standar 802.11 nanti akan di kembangkan untuk menyediakan kecepatan transfer data yang lebih cepat dengan tingkat fungsionalitas yang lebih baik dari yang ada saat ini. Saat ini terdapat beberapa jenis varian dari standar 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g.
Standar 802.11 membolehkan device (perangkat) yang mengikuti standar 802.11 untuk berkomunikasi satu sama lain pada kecepatan 1 Mbps dan 2 Mbps dalam jangkauan kira-kira 100 meter. Jenis lain dari standar 802.11 nanti akan di kembangkan untuk menyediakan kecepatan transfer data yang lebih cepat dengan tingkat fungsionalitas yang lebih baik dari yang ada saat ini. Saat ini terdapat beberapa jenis varian dari standar 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g.
A.Standar 802.11a
Standar 802.11a digunakan untuk mendefiniskan jaringan wireless yang
menggunakan frekuensi 5 GHz Unlicensed National Information
Infrastrusture (UNII). Kecepatan jaringan ini lebih cepat dari standar
802.11 dan standar 802.11b pada kecepatan transfer sampai 54 Mbps.
Kecepatan ini dapat lebih cepat lagi jika menggunakan teknologi yang
tepat. Untuk menggunakan standar 802.11a, perangkat-perangkat komputer
(devices) hanya memerlukan dukungan kecepatan komunikasi 6 Mbps, 12
Mbps, dan 24 Mbps. Standar 802.11a juga mengoperasikan channel/ saluran 4
(empat) kali lebih banyak dari yang dapat dilakukan oleh standar 802.11
dan 802.11b. Walaupun standar 802.11a memiliki kesamaan dengan standar
802.11b pada lapisan Media Access Control (MAC), ternyata tetap tidak
kompatibel dengan standar 802.11 atau 802.11b karena pada standar
802.11a menggunakan frekuensi radio 5 GHz sementara pada standar 802.11b
menggunakan frekuensi 2,4 GHz.
Kelebihan dari standar 802.11a adalah karena beroperasi pada
frekuensi radio 5 GHz sehingga tidak perlu bersaing dengan perangkat
komunikasi tanpa kabel (cordless) lanilla seperti telepon tanpa kabel
(cordless phone) yang umumnya menggunakan frekuensi 2,4 GHz.
Perbedaan utama yang lain antara standar 802.11a dengan standar
802.11 dan 802.11b adalah bahwa pada standar 802.11a menggunakan jenis
modulasi tambahan yang disebut Orthogonal Frequency Division
Multiplexing (OFDM) pada lapisan fisik di model OSI. Walaupun standar
802.11a tidak kompatibel dengan standar 802.11b, beberapa vendor/
preusan pembuat perangkat Access Point berupaya menyiasati ini dengan
membuat semacam jembatan (bridge) yang dapat menghubungkan antara
standar 802.11a dan 802.11b pada perangkat access point buatan mereka.
Access point tersebut di buat sedemikian rupa sehingga dapat di gunakan
pada 2 (dua) jenis standar yaitu pada standar 802.11a dan standar
802.11b tanpa saling mempengaruhi satu sama lain. Standar 802.11a
merupakan pilihan yang amat mahal ketika di implementasikan. Hal ini
disebabkan karena standar ini memerlukan lebih banyak Access point untuk
mencapai kecepatan komunikasi yang tertinggi. Penyebabnya adalah karena
pada kenyataannya bahwa gelombang frekuensi 5 GHz memiliki kelemahan
pada jangkauan.
B. Standar 802.11b
Standar 802.11b merupakan standar yang paling banyak digunakan di
kelas standar 802.11. Standar ini merupakan pengembangan dari standar
802.11 untuk lapisan fisik dengan kecepatan tinggi. 802.11b digunakan
untuk mendefinisikan jaringan wireless direct-sequence spread spectrum
(DSSS) yang menggunakan gelombang frekuensi indusrial, scientific,
medicine (ISM) 2,4 GHz dan berkomunikasi pada kecepatan hingga 11 Mbps.
Ini lebih cepat daripada kecepatan 1 Mbos atau 2 Mbps yang ditawarkan
oleh standar 802.11a. Standar 802.11b juga kompatibel dengan semua
perangkat DSSS yang beroperasi pada standar 802.11.
Standar 802.11b hanya berkonsentrasi hanya pada lapisan fisik dan
Media Access Control (MAC). Standar ini hanya menggunakan satu jenis
frame yang memiliki lebar maksimum 2.346 byte. Namun, dapat dibagi lagi
menjadi 1.518 byte jik di hubungkan secara silang (cross) dengan
perangkat access point sehingga dapat juga berkomunikasi dengan jaringan
berbasis Ethernet (berbasis kabel).
Standar 802.11b hanya menekankan pada pengoperasian
perangkat-perangkat DSSS saja. Standar ini menyediakan metode untuk
perangkat-perangkat tersebut untuk mencari (discover), asosiasi, dan
autentikasi satu sama lain. Standari ini juga menyediakan metode untuk
menangani tabrakan (collision) dan fragmentasi dan memungkinkan metode
enkripsi melalui protokol WEP (wired equivalent protocol).
C. Standar 802.11g
Standar 802.11g pada dasarnya mirip dengan standar 802.11a yaitu
menyediakan jalur komunikasi kecepatan tinggi hingga 54 Mbps. Namun,
frekuensi yang digunakan pada standar ini sama dengan frekuensi yang
digunakan standar 802.11b yaitu frekuensi gelombang 2,4 GHz dan juga
dapat kompatibel dengan standar 802.11b. Hal ini tidak dimiliki oleh
standar 802.11a.
Seperti standar 802.11.a, perangkat-perangkat pada standar 802.11g
menggunakan modulasi OFDM untuk memperoleh kecepatan transfer data
berkecepatan tinggi. Tidak seperti perangkatperangkat pada standar
802.11a, perangkat-perangkat pada standar 802.11g dapat secara otomatis
berganti ke quadrature phase shift keying (QPSK) untuk berkomunikasi
dengan perangkatperangkat pada jaringan wireless yang menggunakan
standar 802.11b.
Dibandingkan dengan 802.11a, ternyata 802.11g memiliki kelebihan
dalam hal kompatibilitas dengan jaringan standar 802.11b. Namun masalah
yang mungkin muncul ketika perangkatperangkat standar 802.11g yang
mencoba berpindah ke jaringan 802.11b atau bahkan sebaliknya adalah
masalah interferensi yang di akibatkan oleh penggunaan frekuensi 2,4
GHz. Karena seperti dijelaskan di awal bahwa frekuensi 2,4 GHz merupakan
frekuensi yang paling banyak digunakan oleh perangkat-perangkat
berbasis wireless lainnya.
Kesimpulan
Penggunaan teknologi jaringan berbasis wireless merupakan pilihan
yang tepat saat ini. Hal ini disebabkan mulai bergesernya perilaku
perusahaan dalam menjalankan bisnis mereka. Dengan portabilitas dan
kompatibiltas yang di tawarkan oleh teknologi wireless tentunya
merupakan pilihan yang sangat menarik. Namun di balik itu harus di
pertimbangkan juga teknologi wireless apa yang tepat untuk di terapkan
di perusahaan sehingga dapat benar-benar membantu bisnis perusahaan
tersebut. Hal ini dapat di lihat dari perbedaan dari masing-masing
standar wireless yang tersedia saat ini (802.11, 802.11a, 802.11b,
802.11g). Dilihat dari sisi keamanan, tentunya 802.11b sedikit lebih
baik karena dapat menerapkan metode enkripsi dengan menggunakan protokol
WEP di dalam jaringan tersebut. Kalau dilihat dari sisi tidak adanya
gangguan/ noise tentunya teknologi 802.11a lebih unggul karena standar
ini hanya menggunakan frekuensi 5 GHz dimana frekuensi ini tidak banyak
digunakan oleh perangkat-perangkat berbasis wirelees lainnya. Sehingga
untuk mengatasi masalah-masalah tersebut diatas , maka standar 802.11g
muncul untuk menjembatani kelemahan pada standar 802.11a dan 802.11b.
Daftar Pustaka
Arief, M.Rudyanto. 2007. TEKNOLOGI JARINGAN TANPA KABEL (WIRELESS). STMIK AMIKOM, Yogyakarta
0 komentar:
Posting Komentar