
Sekarang apa itu e-government, mungkin kalian semua
sudah tidak asing lagi dengan kata e-government, ya benar pasti ada yang
tercetus kata pemerintahan, e-government menurut saya adalah sebuah fasilitas
atau system yang di buat untuk memudahkan kita dalam mencari data atau info
tentang pemerintahan.
Sedangkan e-government menurut Wikipedia adalah :
Pemerintahan
elektronik
atau e-government (berasal dari kata Bahasa
Inggris electronics government,
juga disebut e-gov, digital government, online government
atau dalam konteks tertentu transformational government) adalah
penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah
untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta
hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat
diaplikasikan pada legislatif, yudikatif,
atau administrasi publik, untuk meningkatkan
efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang
demokratis. Model penyampaian yang utama adalah Government-to-Citizen
atau Government-to-Customer (G2C), Government-to-Business (G2B) serta Government-to-Government
(G2G). Keuntungan yang paling diharapkan dari e-government adalah peningkatan
efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan
publik.
Definisi E-Government
Berbeda dengan definisi e-Commerce maupun e-Business yang cenderung universal, e-Government sering digambarkan atau dideskripsikan secara cukup beragam oleh masing-masing individu atau komunitas. Hal ini disebabkan karena berbagai hal:
- Walaupun sebagai sebuah konsep e-Government memiliki prinsip-prinsip dasar yang universal, namun karena setiap negara memiliki skenario implementasi atau penerapannya yang berbeda, maka definisi dari ruang lingkup e-Government-pun menjadi beraneka ragam.
- Spektrum implementasi aplikasi e-Government sangatlah lebar mengingat sedemikian banyaknya tugas dan tanggung jawab pemerintah sebuah negara yang berfungsi untuk mengatur masyarakatnya melalui berbagai jenis interaksi dan transaksi.
- Pengertian dan penerapan e-Government di sebuah negara tidak dapat dipisahkan dengan kondisi internal baik secara makro maupun mikro dari negara yang bersangkutan, sehingga pemahamannya teramat sangat ditentukan oleh sejarah, budaya, pendidikan, pandangan politik, kondisi ekonomi, dari negara yang bersangkutan; dan
- Visi, misi, dan strategi pembangunan sebuah negara yang sangat unik mengakibatkan terjadinya beragam pendekatan dan skenario dalam proses pengembangan bangsa sehingga berpengaruh terhadap penyusunan prioritas pengembangan bangsa.
Masalah definisi ini merupakan hal
yang penting, karena akan menjadi bahasa seragam bagi para konseptor maupun
praktisi yang berkepentingan dalam menyusun dan mengimplementasikan e-Government
di suatu negara. Terkadang definisi yang terlampau sempit akan mengurangi atau
bahkan meniadakan berbagai peluang yang ditawarkan oleh e-Government,
sementara definisi yang terlampau luas dan mengambang akan menghilangkan nilai
(value) manfaat yang ditawarkan oleh e-Government.
1. Definisi Lembaga dan Institusi
Non-Pemerintah
Pertama-tama marilah dikaji terlebih
dahulu bagaimana lembaga-lembaga non-pemerintah memandang ruang lingkup dan
domain dari e-Government.
Bank Dunia (World Bank) mendefinisikan e-Government sebagai berikut:
E-Government mengarahkan untuk
penggunakan TI oleh semua agen pemerintahaan (seperti WAN, internet, mobile
computing) yang mempunyai kemampuan untuk mengubah hubungan dengan masyarakat,
bisnis, dan pihak yang terkait dengan pemerintahan
Di sisi lain, UNDP (United Nation
Development Programme) dalam suatu kesempatan mendefinisikannya secara
lebih sederhana, yaitu:
E-Government adalah penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi (ICT- Information and Communicat-ion
Technology) oleh pihak pemerintahan.
Sementara itu, vendor perangkat
lunak terkemuka semacam SAP memiliki definisi yang cukup unik, yaitu:
E-Government adalah sebuah perubahan
yang global untuk mempromosikan penggunaan internet oleh pihak pemerintah dan
pihak yang terkait dengan nya.
Janet Caldow, Direktur dari Institute
for Electronic Government (IBM Corporation) dari hasil kajiannya
bersama Kennedy School of Government, Universitas Harvard, memberikan
sebuah definisi yang menarik, yaitu:
E-Government bukanlah sebuah
perubahan fundamental yang berjangka pendek pada pemerintahan dan
kepemerintahan dan hal itu kita tidak dapat menyaksikan pada permulaan era
industrialisasi.
Definisi menarik dikemukakan pula
oleh Jim Flyzik (US Department of Treasury) ketika diwawancarai oleh Price
Waterhouse Coopers, dimana yang bersangkutan mendefinisikan:
E-Government adalah membawa
pemerintahan kedalam dunia internet, dan bekerja pada waktu internet.
2. Definisi Beragam Pemerintahan
Setelah melihat bagaimana
lembaga-lembaga atau institusi-institusi mendefinisikan e-Government,
ada baiknya dikaji pula bagaimana sebuah pemerintahan menggambarkannya.
Pemerintah Federal Amerika Serikat
mendefinisikan e-Government secara ringkas, padat, dan jelas, yaitu:
E-Government mengacu kepada
penyampaian informasi dan pelayanan online pemerintahan melalui internet atau
media digital lainnya.
Sementara Nevada, salah satu negara
bagian di Amerika Serikat, mendefinisikan e-Government sebagai:
- Pelayanan online menghilangkan hambatan tradisional untuk memberikan kemudahan akses kepada masyarakat dan bisnis dalam memakai layanan pemerintaha.
- Operasional pemerintahan untuk konstitusi internal dapat disederhanakan permintaan operasinya untuk semua agen pemerintah dan pegawainya.
Pemerintah Selendia Baru melihat e-Government
sebagai sebuah fenomena sebagai berikut:
E-Government adalah sebuah cara bagi
pemerintahaan untuk menggunakan sebuah teknologi baru untuk melayani masyarakat
dengan memberikan kemudahaan akses untuk pemerintah dalam hal pelayanan dan
informasi dan juga untuk menambah kualitas pelayanan serta memberikan peluang
untuk berpartisipasi dalam proses dan institusi demokrasi
Italia mungkin termasuk salah satu
negara yang paling lengkap dan detail dalam mendefinisikan e-Government,
yaitu:
Dengan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi (Information and Communicat-ion Technology -ICT) yang
moderen pada pengadministrasian kita, dapat dibandingkan menurut kelas aksi
dibawah ini:
- Desain komputerisasi untuk tambahan efisiensi operasional dengan inividu tiap departemen dan divisi.
- Pelayanan komputerisasi untuk masyarakat dan perusahaan, sering kali mengimplementasi integrasi pelayanan pada departemen dan divisi yang berbeda.
- Ketetapan akses ICT untuk pengguna akhir dari layanan informasi pemerintahan.
Ketika mempelajari penerapan e-Government
di Asia Pasifik, Clay G. Wescott (Pejabat Senior Asian Development Bank),
mencoba mendefinisikannya sebagai berikut:
E-government adalah menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk mempromosikan pemerintahan yang
lebih effisien dan penekanan biaya yang efektif, kemudahan fasilitas layanan
pemerintah serta memberikan akses informasi terhadap masyarakat umum, dan
membuat pemerintahan lebih bertanggung jawab kepada masyarakat
Manfaat e-Government
Tanpa mengecilkan arti dari beragam contoh definisi yang telah dipaparkan
sebelumnya, setidak-tidaknya ada tiga kesamaan karakteristik dari setiap
definisi e-Government, yaitu masing-masing adalah:
- Merupakan suatu mekanisme interaksi baru (moderen) antara pemerintah dengan masyarakat dan kalangan lain yang berkepentingan (stakeholder); dimana
- Melibatkan penggunaan teknologi informasi (terutama internet); dengan tujuan
- Memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan yang selama berjalan.
Secara jelas dua negara besar yang
terdepan dalam mengimplementasikan konsep e-Government, yaitu Amerika
dan Inggris melalui Al Gore dan Tony Blair, telah secara jelas dan terperinci
menggambarkan manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya konsep e-Governmnet
bagi suatu negara, antara lain:
- Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan bernegara.
- Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Corporate Governance.
- Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari.
- Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
- Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada.
- Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.
Dengan kata lain, negara-negara maju
memandang bahwa implementasi e-Government yang tepat akan secara
signifikan memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat di suatu negara secara
khusus, dan masyarakat dunia secara umum. Oleh karena itu, implementasinya di
suatu negara selain tidak dapat ditunda-tunda, harus pula dilaksanakan secara
serius, dibawah suatu kepemimpinan dan kerangka pengembangan yang holistik,
yang pada akhirnya akan memberikan/ mendatangkan keunggulan kompetitif secara
nasional.
0 komentar:
Posting Komentar