Senin, 17 November 2014
Tagged under: Sejarah
Percaya atau tidak perjuangan yang berat harus dilalui oleh Penemu Aplikasi WhatsApp yaitu Jan Koum dimana pada saat sebelum ia menjadi milyarder ia merupakan seorang gelandangan namun namanya melesat menjadi milyarder baru ketika aplikasi buatannya yang bernama Whatsapp dibeli oleh facebook dengan harga yang sangat fenomenal yaitu 16 Milyar dollar AS. Ia hidup serba susah dengan hanya mengandalkan subsidi dan jatah makan yang ia terima dari pemerintah setempat bersama warga Amerika lainnya yang sama dengannya tiap hari ia harus mengantri untuk mendapatkan jatahn makan gratis, tempat tidurnya terkadang beralaskan tanah dan beratapkan langit bukan di apartemen seperti orang Amerika kebanyakan, hal tersebut sudah merupakan hal yang biasa dilalui oleh Jan Koum.
Dengan bekerja sebagai tukang bersih-bersih atau sebagai cleaning service di sebuah supermarket sudah cukup bagi Jan Koum saat itu untuk menyambung hidup dan memiliki penghasilan yang mungkin cukup baginya namun juga pas-pasan. Jan Koum yang merupakan penemu aplikasi WhatsApp merupakan orang yang pantang menyerah ketika kesulitan datang menghapirinya, ibunya ketika itu di diagnosa terkena penyakit kanker. Ia kemudian bertekad untuk melanjutkan kuliahnya di San Jose University sambil mencari penghasilan tambahan yang mungkin cukup baginya untuk menyambung hidup serta biaya kuliahnya. Ketika kuliah di San Jose University, ia amat menyukai belajar programming ketika itu ia berada dalam jalur drop out dari kampusnya. Ia belajar programming secara otodidak dimana programming merupakan passion dirinya.
Meskipun berstatus drop out dari kampusnya dan tanpa berbekal ijazah, ia kemudian bertekad dan nekad melamar kerja di Yahoo, kemampuan Jan Koum dalam hal programming makin hari semakin baik. Dan ternyata nasib baik kemudian menaunginya, Yahoo menerima ia menjadi karyawannya, posisi Jan Koum waktu itu sebagai engineer di Yahoo. Selama 10 tahun ia berkerja disana, dan ia juga berkembang pesat disana karena passionnya sesuai dengan bidang perkerjaanya. Ia kemudian bertemu dengan Brian Acton (salah satu pendiri whatsapp) yang kemudian kelak menjadi partner atau kawannya dalam membuat aplikasi Whatsapp.
Bersama Brian Acton, Jan Koum kemudian memutuskan untuk mengudurkan diri dari Yahoo meskipun ia sudah lama berkerja disana dan berkembang pesat di Yahoo. Dari Yahoo, Koum kemudian mencoba untuk melamar kerja di Facebook yang ketika itu facebook yang merupakan layanan media sosial buatan Mark Zuckerberg tengah naik daun di Internet. Meskipun dengan semangat untuk berkembang dan juga belajar namun ternyata facebook tidak menerima lamaran kerja yang diajukan oleh Jan Koum. Facebook mungkin sekarang menyesal telah menolak lamaran kerja Jan Koum dan juga Brian Acton sebab aplikasi WhatsAppnya sendiri dibeli oleh Facebook dengan harga yang fenomenal. Ditolak facebook inilah yang kemudian membuat Jan Koum dan juga Brian Acton merancang dan membuat aplikasi pesan Whatsapp yang fenomenal.
Sekarang ini, Aplikasi buatan Jan Koum yaitu Whatsapp menjadi aplikasi yang paling fenomenal dengan memiliki pengguna yang paling banyak di dunia, aplikasi Whatsapp mengalahkan aplikasi pesan blackberry messengger dan juga aplikasi pesan lainnya dalam hal jumlah pengguna terbanyak di dunia. Dari tingkat kepopuleran aplikasi whatsapp inilah yang kemudian menjadikan facebook mengakuisisi aplikasi buatan Jan Koum dan Brian Acton dengan jumlah yang fantastis yaitu sebanyak 16 Milyar Dollar AS atau sekitar 220 trilyun Rupiah. Angka yang fantastis bukan...
Inilah yang kemudian menjadikan Jan Koum dan Brian Acton menjadi seorang milyarder baru padahal ia dulu merupakan seorang gelandangan, dengan tekad yang penuh semangat dan juga pantang menyerah ia kemudian berhasil mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Di saat sukses seperti sekarang inilah yang kemudian membuat Jan Koum biasa pergi ke tempat dimana ia pernah menjadi gelandangan pada waktu dulu untuk mengingat masa masa susahnya waktu itu, ia menangis ketika waktu itu tidak punya uang dan terbiasa mengantri untuk mendapatkan jatah makan gratis. Ia juga mengingat ibunya yang kini telah tiada dikarenakan mengidap penyakit kanker dan ibunya pernah menjahitkan baju untuknya dikarenakan tidak punya uang.
Ia berjuang dengan tekad yang pantang menyerah dan penuh semangat untuk mengubah nasibnya dari seorang gelandangan yang kemudian menjadi seorang milyuner baru, Jan Koum dengan kesuksesan yang ia raih sekarang bersama aplikasi buatannya yaitu whatsapp ini berhasil membuktikan bahwa ia tidak pernah putus asa dan tetap tabah untuk menjalani kerasnya hidup. Sebuah perjuangan hidup yang amat inspiratif untuk diteladani. semoga Bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Penemu Aplikasi WhatsApp - Jan Koum
Percaya atau tidak perjuangan yang berat harus dilalui oleh Penemu Aplikasi WhatsApp yaitu Jan Koum dimana pada saat sebelum ia menjadi milyarder ia merupakan seorang gelandangan namun namanya melesat menjadi milyarder baru ketika aplikasi buatannya yang bernama Whatsapp dibeli oleh facebook dengan harga yang sangat fenomenal yaitu 16 Milyar dollar AS. Ia hidup serba susah dengan hanya mengandalkan subsidi dan jatah makan yang ia terima dari pemerintah setempat bersama warga Amerika lainnya yang sama dengannya tiap hari ia harus mengantri untuk mendapatkan jatahn makan gratis, tempat tidurnya terkadang beralaskan tanah dan beratapkan langit bukan di apartemen seperti orang Amerika kebanyakan, hal tersebut sudah merupakan hal yang biasa dilalui oleh Jan Koum.
Dengan bekerja sebagai tukang bersih-bersih atau sebagai cleaning service di sebuah supermarket sudah cukup bagi Jan Koum saat itu untuk menyambung hidup dan memiliki penghasilan yang mungkin cukup baginya namun juga pas-pasan. Jan Koum yang merupakan penemu aplikasi WhatsApp merupakan orang yang pantang menyerah ketika kesulitan datang menghapirinya, ibunya ketika itu di diagnosa terkena penyakit kanker. Ia kemudian bertekad untuk melanjutkan kuliahnya di San Jose University sambil mencari penghasilan tambahan yang mungkin cukup baginya untuk menyambung hidup serta biaya kuliahnya. Ketika kuliah di San Jose University, ia amat menyukai belajar programming ketika itu ia berada dalam jalur drop out dari kampusnya. Ia belajar programming secara otodidak dimana programming merupakan passion dirinya.
Meskipun berstatus drop out dari kampusnya dan tanpa berbekal ijazah, ia kemudian bertekad dan nekad melamar kerja di Yahoo, kemampuan Jan Koum dalam hal programming makin hari semakin baik. Dan ternyata nasib baik kemudian menaunginya, Yahoo menerima ia menjadi karyawannya, posisi Jan Koum waktu itu sebagai engineer di Yahoo. Selama 10 tahun ia berkerja disana, dan ia juga berkembang pesat disana karena passionnya sesuai dengan bidang perkerjaanya. Ia kemudian bertemu dengan Brian Acton (salah satu pendiri whatsapp) yang kemudian kelak menjadi partner atau kawannya dalam membuat aplikasi Whatsapp.
Bersama Brian Acton, Jan Koum kemudian memutuskan untuk mengudurkan diri dari Yahoo meskipun ia sudah lama berkerja disana dan berkembang pesat di Yahoo. Dari Yahoo, Koum kemudian mencoba untuk melamar kerja di Facebook yang ketika itu facebook yang merupakan layanan media sosial buatan Mark Zuckerberg tengah naik daun di Internet. Meskipun dengan semangat untuk berkembang dan juga belajar namun ternyata facebook tidak menerima lamaran kerja yang diajukan oleh Jan Koum. Facebook mungkin sekarang menyesal telah menolak lamaran kerja Jan Koum dan juga Brian Acton sebab aplikasi WhatsAppnya sendiri dibeli oleh Facebook dengan harga yang fenomenal. Ditolak facebook inilah yang kemudian membuat Jan Koum dan juga Brian Acton merancang dan membuat aplikasi pesan Whatsapp yang fenomenal.
Sekarang ini, Aplikasi buatan Jan Koum yaitu Whatsapp menjadi aplikasi yang paling fenomenal dengan memiliki pengguna yang paling banyak di dunia, aplikasi Whatsapp mengalahkan aplikasi pesan blackberry messengger dan juga aplikasi pesan lainnya dalam hal jumlah pengguna terbanyak di dunia. Dari tingkat kepopuleran aplikasi whatsapp inilah yang kemudian menjadikan facebook mengakuisisi aplikasi buatan Jan Koum dan Brian Acton dengan jumlah yang fantastis yaitu sebanyak 16 Milyar Dollar AS atau sekitar 220 trilyun Rupiah. Angka yang fantastis bukan...
Inilah yang kemudian menjadikan Jan Koum dan Brian Acton menjadi seorang milyarder baru padahal ia dulu merupakan seorang gelandangan, dengan tekad yang penuh semangat dan juga pantang menyerah ia kemudian berhasil mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Di saat sukses seperti sekarang inilah yang kemudian membuat Jan Koum biasa pergi ke tempat dimana ia pernah menjadi gelandangan pada waktu dulu untuk mengingat masa masa susahnya waktu itu, ia menangis ketika waktu itu tidak punya uang dan terbiasa mengantri untuk mendapatkan jatah makan gratis. Ia juga mengingat ibunya yang kini telah tiada dikarenakan mengidap penyakit kanker dan ibunya pernah menjahitkan baju untuknya dikarenakan tidak punya uang.
Ia berjuang dengan tekad yang pantang menyerah dan penuh semangat untuk mengubah nasibnya dari seorang gelandangan yang kemudian menjadi seorang milyuner baru, Jan Koum dengan kesuksesan yang ia raih sekarang bersama aplikasi buatannya yaitu whatsapp ini berhasil membuktikan bahwa ia tidak pernah putus asa dan tetap tabah untuk menjalani kerasnya hidup. Sebuah perjuangan hidup yang amat inspiratif untuk diteladani. semoga Bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar